Senin, 16 November 2009

KHELASI, dr. Sri Susidawati

KHELASI


Chelasi berasal dari kata Chele bahasa Yunani, yang artinya Capit dari Kepiting yang mempunyai kemampuan mengikat dari senyawa organik dengan ion logam ( Kation ).
Terapi Khelasi adalah Proses mengeluarkan dari dalam tubuh bahan - bahan ion yang tidak diperlukan oleh infus senyawa organik yang sesuai ( EDTA ).

EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid.
Terapi Khelasi digunakan untuk gangguan vasculer yang dilakukan melalui infus intravena dan bahan - bahan lainnya, yang diencerkan dengan cairan steril.


MANFAAT TERAPI KHELASI UNTUK :

 

- Terapi Atheros clerosis lanjut
- Gangguan Pembuluh Darah Otak
- Gangguan Pembuluh Darah Koroner
- Gangguan Pembuluh Darah Tepi
- Diabetes Melitus
- Luka Diabetic
- Hypertensi

- Calsium Deposition Disease
- Alzheimer Disease
- Collagen Vascular Disease
- Rheumatoid Arthritis
- Multiple Sclerosis
- Mengurangi Agregasi Platelet
- Menurunkan Kolesterol Darah
- Mengurangi Oksidasi Logam
- Untuk Mengurangi Radikal Bebas

Terapi Khelasi dilakukan 2 / 3 kali seminggu sebanyak 30 - 40 kali terapi.
Waktu yang diperlukan untuk satu kali terapi selama -/+ 3 jam.
Untuk terapi Fungsi Ginjal dan Fungsi Hati harus baik.
Sebelum dilakukan terapi dan untuk evaluasi keberhasilan terapi dilakukan pemeriksaan laboratorium, EKG, Echo Cardiography dan lain - lain.

Efek Samping Pemberian EDTA :

1. Gangguan Ginjal
Pada Ginjal terjadi Proses Fisiologi, reversible, dikeluarkan oleh filtrasi Glomerulus ginjal. Aman dengan dengan pemberian EDTA sesuai Dosis Terapi dan tidak terlalu cepat dalam pemberiannya.
Untuk keamanan diperiksa secara Periodik Fungsi Ginjal dan observasi Jumlah urine selama terapi. Dan sebelum terapi selalu dilakukan pemeriksaan Fungsi Ginjal.

2. Hypocalcemia
Hypocalcemia dapat terjadi karena tingginya affinitas (daya ikat) MgNa2EDTA atau Na2EDTA dengan Calcium. Dapat terjadi karena Pemberian infus terlalu cepat atau Dosis terlalu tinggi.Gejala yang terjadi keram otot, nafas berbunyi, diplopia.
Penanganannya diberikan Calcium Gluconate IV.

3. Allergy
Allergi EDTA jarang terjadi, biasanya ringan. Biasanya allergi terhadap komponen campuran pada cairan infus.

4. Thrombophlebitis
Iritasi lokal pada tempat infusa. Dapat dihindari dengan penambahan Heparin.Juga dengan penambahan Cairan Buffer untuk pH Fisiologis dengan Bicarbonat Natricus juga mengurangi nyeri dan insiden phlebitis. Digunakan juga vena yang lebih besar.

5. Gagal Jantung
Pasien dengan keterbatasan pompa jantung bisa diberikan cairan hanya 250cc,dan dapat diberikan secara lambat 4-6 jam, cairan rendah garam. Diperberat dengan Hypocalcemia,yang akan mengurangi kontraksitilitas otot jantung. dapat terjadi 12-24 jam setelah terapi EDTA.

6. Hypoglikemia
Dengan pemberian EDTA dapat menurunkan Gula darah. Hypoglikemi dapat dihindari dengan asupan kalori yang cukup sebelum dan selama terapi. Pada pasien Diabetes Mellitus diperhatikan dosis Insulinnya.